DAFTAR
ISI
Daftar Isi ………………………………………………………………………. 1
Kata Pengantar ………………………………………………………………... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….. 3
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hewan Vertebrata ..................................................................... 4
B. Ciri-ciri Tubuh Hewan Vertebrata .............................................................. 4
C. Ciri
alat tubuh hewan yang bertulang belakang.......................................... 4
D.
Klasifikasi
Vertebrata ................................................................................. 9
E.
Peran
Vertebrata bagi manusia ................................................................... 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan dan Saran …………………………..………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 12
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, atas segala limpahan
karunia serta limpahan Rahmat dan Hidayahnya sehingga Makalah yang berjudul “vertebrata
( Hewan Bertulang Belakang )” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Meskipun segala upaya dan pikiran telah penulis tuangkan, tetapi penulis menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan selanjutnya.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan imbalan yang sesuai dengan ridho ALLAH SWT. Penulis berharap semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama untuk meningkatkan mutu pendidikan di ILMU PENGETAHUAN ALAM.
Meskipun segala upaya dan pikiran telah penulis tuangkan, tetapi penulis menyadari adanya keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan selanjutnya.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan imbalan yang sesuai dengan ridho ALLAH SWT. Penulis berharap semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama untuk meningkatkan mutu pendidikan di ILMU PENGETAHUAN ALAM.
Surabaya,
Juni 2015
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hewan
atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam
kerajaan Animalia
atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya
adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja). Hewan dIalam pengertian sistematika modern mencakup
hanya kelompok bersel banyak
(multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan),
sehingga kelompok ini disebut juga histozoa.
Semua binatang heterotrof,
artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan
sekitarnya.
Dunia hewan, berdasarkan ada tidaknya tulang belakang
dikelompokkan menjadi hewan bertulang belakang (vertebrata) dan hewan tak
bertulang belakang (Avertebrata). Kelompok hewan avertebrata mempunyai
ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf terletak di bagian ventral
(perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya memiliki rangka luar
(eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.
Vertebrata
paling sempurna adalah dari kelas mamalia dimana tingkat sel,jaringan maupun
organ-organnya lebih komplek di banding kan dengan kelas pisces, ampibia,
reptile maupun aves, terkadang juga ada yang megatakan bahwa asal mula mamalia
adalah golongan reptile, hanya saja pada mamalia sudah mengalami perkembangan
yang sangat jauh. Oleh karena itu di lakukan praktikum ini untuk mengetahui
bagaimana morfologi maupun anatomi yang dikatakan sudah mengalami perkembangan
dari pada kelas-kelas lainya. Adapun hewan yang kami gunakan dalam praktikum
ini yaitu hamster (mencit) dari ordo rodentia. Seperti telah dikatakan
sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan tertinggi pada kerajaan hewan. Hal
ini mengakibatkan segala proses yang dilakuakan oleh mamalia lebih tinggi
daripada jenis animalia lainnya. Mulai dari sistem pencernaan , pernafasan ,
peredaran darah , urogenital , hingga sistem sarafnya. Karena itulah , untuk
lebih mengetahui segala proses pada tubuh mamalia kita perlu menggunakan ilmu
anatomi. Artinya kita perlu membuka bagian tubuh mamalia dengan jalan memotong
(membedah). Pembedahan dapat dilakukan misalnya pada hamster atau lebih dikenal
dengan nama mencit(tikus kecil). Dengan begitu, kita dapat mengetahui dengan jelas
isi tubuh dari binatang mamalia.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
Berdasarkan uraian di atas maka terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
1.
apakah
pengertian vertebrata ?
2.
Apa sja ciri-ciri
tubuh hewan vertebrata ?
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Hewan Vertebrata
Hewan vertebrata yaitu hewan yang
bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih
sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali
yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki
perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang
tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah
memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan
pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.
Vertebrata adalah golongan hewan
yang memiliki tulang belakang. Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu
penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Notokorda vertebrata hanya
ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi
sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae). ubuh
vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam dilindungi
oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak dilindungi oleh
tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh vertebrata berupa kulit
yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam). Kulit
vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan rambut.
Organ dalam, seperti organ
pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat didalam suatu rongga tubuh atau
selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang lengkap, yang menyusun sistem organ
tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang memanjang dari mulut hingga anus,
sistem peredaran darah tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah), alat
ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan berupa paru-paru atau insang, sepasang
alat reproduksi (kanan dan kiri) serta sistem endokrin yang berfungsi
menghasilkan hormon.
B.
Ciri-ciri
Tubuh Hewan Vertebrata
1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang
kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4. Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher
tidak mutlak ada contohnya pada katak.
C.
Ciri alat tubuh hewan yang bertulang
belakang sebagai berikut:
1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang
menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal
tubuh
2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh
dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)
4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum)
kulit dan insang operculum
5. Alat pencernaan memanjang mulai dari
mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang
belakang
6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis
(bagian dalam)
7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua
kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel
sperma.
Hewan
bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas lima kelas yaitu:
1. Kelas Pisces (Ikan)
2. Kelas Amphibia (Latin amphi =
dua, bia = hidup)
3. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare
= merangkak/merayap)
4. Kelas Aves (Burung)
5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae
artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui).
D. Klasifikasi
Vertebrata
·
Pisces
Pisces (ikan) merupakan klasifikasi
hewan bertulang belakang yang memiliki habitat di air dengan sistem respirasi
dengan insang. Seperti jenis biota laut, hewan pisces memiliki sirip yang berfungsi untuk
pergerakan hewan pisces di dalam air, dengan dilengkapi gurat sisi untuk
mengetahui tekanan air. Pisces termasuk kelompok hewan berdarah dingin
(poikiloterm), yang berarti mampu menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungannya.
Pengelompokan jenis pisces ini
berdasarkan tulangnya yaitu :
·
Ikan tulang
rawan atau Chondrichthyes, contohnya : ikan pari, ikan hiu dan
ikan cucut.
·
Ikan
tulang keras atau Osteichthyes contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan
tongkol, ikan hias
·
Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup
pada dua habitat, yaitu darat dan air, namun tidak semua jenis Amphibia hidup
di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada
yang hanya hidup di air dan ada yang hanya di darat. Namun habitatnya secara
keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan
hujan tropis. Hewan ini bernafas dengan insang dan paru-paru dan memiliki suhu
badan poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur (ovipar) dan pembuahan
terjadi di luar tubuh (eksternal). Contoh : katak sawah, salamander, kodok.
Amphibia berasal dari kata latin yaitu amphi (rangkap)
dan bios (kehidupan). Ciri-ciri hewan ini antara lain :
a. Hewan ini merupakan hewan peralihan dari kehidupan air ke kehidupan
darat.
b. Pada saat larva, hidupnya di air dan bernapas menggunakan insang,
sedangkan pada waktu dewasa hidupnya di darat dan bernapas dengan paru-paru.
c. Seperti halnya ikan, amfibia jua merupakan hewan berdarah dingin.
d. Tubuh Amfibia terdiri atas kepala, badan, dan anggota gerak, namun
tidak mempunyai leher.
e. Anggota gerak amfibi pada dasarnya adalah pentadactylus dan tidak
memiliki kuku atau cakar. Pentadactylus adalah alat gerak belakang yang
memiliki lima jari (pentadactylus), dengan selaput renang (webb) yang terdapat
antara jari-jari serta bervariasi pada tiap jenisnya.
f. Kulit memiliki kelenjar mukosa atau kelenjar racun
(berbintil-bintil), misalnya pada beberapa jenis katak.
g. Amfibia mengalami metamorfosis secara sempurna.
Gambar
1. Metamorfosis Rana sp.
|
· Reptilia
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil
= melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik
berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar
reptil adalah : anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan
paru-paru, jantung beruang tiga tau empat, menggunakan energi
lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm,
fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar
dengan telur bercangkang.
Reptilia mencakup tiga ordo besar
yaitu Chelonia atau Testudines (reptilia bercangkang), Squamata atau
Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik), dan Crocodilia (bangsa buaya).
Bangsa kura-kura mempunyai cangkang (perisai) yang keras disebut dengan
karapaks (bagian atas) dan plastron (bagian bawah).
Ciri-ciri reptilia adalah
:
a. Tubuh terdiri atas kepala, badan, ekor dan 2 pasang alat
pergerakan.
b. Seluruh tubuhnya teradaptasi secara maksimal untuk kehidupan
terestrial, termasuk dijumpai adanya selaput embrio dan kulit yang tahan
terhadap kekeringan. Hal ini karena reptilia merupakan kelas pertama dari
Superkelas Tertrapoda.
c. Retilia berkembang biak dengan bertelur (ovipar), namun ada
juga yang ovovivipar (hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan
beranak, embrionya berkembang di dalam telur, dan telur tetap berada di dalam
tubuh induknya sampai telur menetas. Setelah telur menetas, individu baru
tersebut keluar dari tubuh induknya, contohnya adalah kadal dan beberapa jenis
ular),
d. Sebagian besar reptilia hidup di darat dan beberapa ada yang hidup
di air.
Sebenarnya, sebagian besar jenis
dari kelas reptilia telah punah, meskipun demikian keberadaan beberapa jenis
yang masih ada tetap merupakan fauna yang penting walaupun populasinya relatif
lebih sedikit dibandingkan masa lalu. (Baca juga : Hewan Bertulang Belakang).
Berdasarkan ada tidaknya lubang
temporal pada tulang tengkoraknya kelas reptilia diklasifikasikan menjadi 4
ordo, yaitu :
·
Ordo Chelonia
Ordo Chelonia merupakan subkelas Anasipda, hal ini
berarti bahwa tidak ada lubang pada tulang yang menjadi bagian atas dari daerah
temporalnya. Contoh Ordo Chelonia adalah penyu dan kura-kura.
·
Ordo Rhynchocephalia
Ordo Rynchocephala termasuk Subkelas Lepidosauria, hal
ini berarti bahwa pada tengkoraknya terdapat dua lubang pada tulang-tulang yang
menjadi atapnya di daerah temporal (jika tidak ada perubahan sekunder,
lubang-lubang di antara tulang langit-langit dan gigi selalu berada pada atap
rongga mulut dan pada tepi rahang). Ordo Rhynchocephalia hanya memiliki 1 jenis
yang masih hidup, yaitu tuatara (Spenodon punctatum).
·
Ordo Squamata
Ordo Squamata juga termasuk Subkelas Lepidosauria.
Contoh Ordo Squamata adalah ular, komodo dan kadal. Perhatikan Gambar 1
.
Gambar 1. Komodo (Varanus komodoensis)
|
·
Ordo Crocodilia
Ordo Crocodilia merupakan anggota Subkelas
Archosaurus. Ciri-ciri utama Subkelas Archosaurus adalah tengkoraknya memiliki
dua lubang temporal selalu berlipat pada pelat tulang yang terbuka. Sering
terdapat lubang-lubang pada tengkorak Crocodilia, yaitu di depan mata dan pada
pinggiran rahang bawah, sedangkan gigi semuanya marginal. Contoh Ordo
Crocodilia adalah buaya.
·
Aves
Sebagian besar anggota kelas ini, kecuali burung
flightless seperti penguins. Fitur karakteristik burung adalah adanya bulu.
Lengan depan dimodifikasi sebagai sayap. Anggota tubuh bagian belakang yang
dimodifikasi untuk berjalan, berenang atau menggenggam dan umumnya memiliki
sisik. Kulit kering dan tidak memiliki kelenjar, kecuali kelenjar minyak pada
pangkal ekor. Endoskeleton adalah tulang, dan tulang-tulang yang berongga
dengan rongga udara yang dikenal sebagai tulang pneumatik. Jantung sepenuhnya
dengan empat bilik. Mereka adalah hewan berdarah panas. Paru-paru adalah organ
respirasi. Jenis kelamin terpisah, pembuahan internal. Mereka adalah hewan
ovipar dan perkembangan langsung.
Contoh: Gagak, merpati, burung beo dll
Contoh: Gagak, merpati, burung beo dll
· Mammalia
(Mamalia)
Mammalia
adalah mempunyai
kelenjar susu, otak berkembang paling sempurna, menyusui anaknya, berdarah
panas (homoioterm), bernapas dengan paru-paru, tubuh dan kulit ditumbuhi
rambut. Beberapa subordo Mamalia antara lain:
- Monotremata (Mamalia bertelur), contohnya
Plathypus sp, Ornithoryncus sp. (cungur bebek)
- Marsupialia (Mamalia berkantung), contohnya
kanguru dan koala.
- Insectivora (Mamalia pemakan serangga), contohnya
tikus curut
- Chiroptera (Mamalia bersayap), contohnya
kalelawar, kalong
- Pholidoda (Mamalia tidak bergigi), contohnya
trenggiling
- Rodentia (Mamalia pengerat), contohnya tikus,
marmut, tupsi
- Logomorpha, contohnya kelinci
- Cetacea (Mamalia air, contohnya ikan paus
- Sirenia (Mamalia air herbivora), contohnya ikan
duyung
- Carnivora (pemakan daging), contohnya anjing, harimau,
serigala, musang, kucing
- Proboscidae (Mamalia berhidung panjang),
contohnya gajah
- Perisodactyla (Mamalia berkuku gasal), contohnya
kuda, keledai, tapir, badak
- Artiodactyla (Mamalia berkuku genap), contohnya
kambing, domba, rusa, sapi
E. Peran Vertebrata bagi manusia
Vertebrata dimanfaat manusia dalam berbagai hal, misalnya sebagai berikut :
Vertebrata dimanfaat manusia dalam berbagai hal, misalnya sebagai berikut :
- Sumber bahan makanan, misalnya
daging, telur ayam, dan susu sapi
- Sebagai bahan baku industri
tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba untuk dijadikan wol
- Sebagai objek penelitian,
misalnya hewan mammalia
- Sebagai hewan peliharaan,
misalnya anjing, kucing, kelinci atau burung.
Namum, beberapa jenis vertebrata ada
yang merugikan manusia misalnya tikus.Tikus dapat menjadi hama tanaman
pertanian.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat
disimpulkan, hewan vertebrata yaitu hewan yang memiliki tulang belakang yang
struktur tubuh yang lebih sempurna dari pada invertebrata. Vertebrata memiliki
tali yang mirip sum-sum tempat berkumpulnya sel-sel saraf dan menjadi
perpanjangan kumpulan saraf dari otak.
Saran
Bagi kita dan generasi akan datang
sudah sepatutnya untuk memelihara menjaga dan melestarikan kenanekaragaman
hewan yang terdapat di Negara kita dan khususnya di lingkungan kita. Kepada
para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku
atau majalah-majalah yang memuat tentang keanekaragaman hewan.
DAFTAR
PUSTAKA